Langkah ini ditujukan untuk menekan konsumsi botol plastik sekali pakai yang kerap jadi biang kerok pencemaran di area publik. “Kita ingin buat kebiasaan baru di masyarakat. Minum tetap stylish, tapi tetap eco-friendly,” jelas Ayep.
Tak berhenti di situ, KAI Bandara juga rutin menjalankan program penanaman pohon di area stasiun. Selain mempercantik lingkungan, kegiatan ini efektif meningkatkan kualitas udara, menyerap polusi, dan mendukung target emisi nol Indonesia tahun 2060.
Gerakan tanam pohon ini bukan hanya proyek simbolik, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang menciptakan stasiun sebagai zona hijau yang hidup.
BACA JUGA: KA Bandara Yogyakarta Torehkan Ketepatan Waktu 99,8% Selama Angkutan Lebaran 2025
Menariknya, KAI Bandara tidak ingin bergerak sendiri. Masyarakat juga diajak ikut serta menjaga lingkungan melalui aksi-aksi sederhana: membawa botol minum sendiri, memilih transportasi rendah emisi, hingga mengurangi konsumsi plastik.
“Semua orang punya peran. Bukan soal besar atau kecilnya aksi, tapi konsistensinya. Dan lewat transportasi publik, kita bisa mulai langkah itu bersama-sama,” pungkas Ayep.
Dengan kombinasi teknologi, edukasi, dan aksi nyata, KAI Bandara membuktikan bahwa transportasi publik bisa jadi pelopor gaya hidup berkelanjutan. Hari Bumi bukan sekadar perayaan, tapi panggilan untuk bergerak.