Tingkatkan Keselamatan Perlintasan, KAI Properti Latih 209 PJL di Cirebon

Tidak berhenti di Cirebon, KAI Properti juga telah merancang pelatihan serupa untuk seluruh wilayah operasionalnya. Mulai dari Daop 1 hingga Daop 9, serta Divre 1 hingga Divre 4 akan mendapat giliran dalam program pelatihan berkelanjutan ini.

“Pelatihan seperti ini akan menjadi agenda rutin. Kami ingin setiap PJL di seluruh Indonesia mendapat bekal yang sama, sehingga standar keselamatan bisa diterapkan secara merata,” tambah Edy.

Langkah ini menjadi bukti konkret dari upaya KAI Properti dalam menyatukan langkah antara infrastruktur, sumber daya manusia, dan kesadaran keselamatan untuk menciptakan sistem perkeretaapian yang lebih aman.

Sebagaimana diketahui, perlintasan sebidang kerap menjadi titik rawan kecelakaan akibat berbagai faktor, mulai dari kelalaian pengguna jalan hingga minimnya kesadaran disiplin berlalu lintas. Di sinilah peran PJL menjadi sangat penting.

Melalui pelatihan ini, KAI Properti ingin membangun budaya keselamatan yang bukan hanya dipegang oleh petugas, tetapi juga dirasakan dampaknya oleh masyarakat luas. PJL yang terlatih dengan baik diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang dapat mengedukasi dan membangun kesadaran publik tentang pentingnya tertib di perlintasan.

Program ini juga menjadi bagian dari agenda transformasi KAI Properti dalam mendukung sistem transportasi yang berkelanjutan dan manusiawi.

BACA JUGAKAI Properti Gelar Millennials Goes to PJL: Apresiasi dan Edukasi Keselamatan di Perlintasan Kereta Api

KAI Properti terus memperkuat perannya bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai institusi yang hadir untuk publik. Dengan memperhatikan keselamatan hingga ke level operasional terkecil seperti perlintasan sebidang, perusahaan menunjukkan keseriusannya membangun ekosistem perkeretaapian nasional yang aman dan profesional.