“Saya memang tidak mudik, tapi saya tahu saya membantu ribuan orang bisa berkumpul dengan keluarganya. Itu sudah membuat hati saya tenang dan senang,” ujarnya lirih.
Pengorbanan Tanpa Sorotan
Kisah Tugirin menjadi cerminan dari ribuan petugas PJL di seluruh Indonesia yang tetap siaga selama masa Lebaran. Mereka bekerja dalam senyap, tanpa tepuk tangan, tapi peran mereka begitu krusial dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api nasional.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan KAI Properti pun memberikan apresiasi khusus atas dedikasi para petugas PJL. Direktur Utama KAI Properti, Iwan Eka Putra, menyebut para petugas seperti Tugirin adalah “pahlawan sunyi” yang keberadaannya sangat menentukan.
“Tanpa mereka, perjalanan kereta api selama masa mudik tidak akan seaman ini. Kami sangat berterima kasih atas dedikasi mereka yang luar biasa,” ujar Iwan.
Keselamatan Penumpang, Adalah Lebaran Bagi Tugirin
Saat lonceng mudik berdentang, dan jutaan orang merasakan kehangatan kampung halaman, Tugirin tetap berdiri di posnya—bersama deru kereta yang tak pernah henti, dan suara palang pintu yang menjadi teman sunyinya setiap tahun. Tidak ada meja makan yang ramai, tidak ada obrolan hangat di rumah bersama keluarga. Tapi di sanubarinya, Tugirin tahu ia telah memilih jalan yang mulia.
Bagi Tugirin, Lebaran bukan soal pulang, tapi soal membuat orang lain bisa pulang dengan selamat. Dan itulah lebaran yang sesungguhnya. ***