Pembangunan Eiger Camp di Parongpong, Perizinan Lengkap dan Bukan di Lereng Tangkubanparahu

Jemy juga menambahkan bahwa semua dokumen perizinan telah dikantongi, termasuk izin mendirikan bangunan dari Pemkab KBB, Amdal dari Dinas Lingkungan Hidup KBB, serta persetujuan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KBB, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang KBB, dan instansi terkait lainnya.

“Semua izin dari pemerintah setempat sudah lengkap dan diproses sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Selain itu, pihak pengembang juga berkomitmen untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekitar dengan menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Mereka akan mengadopsi metode konstruksi ramah lingkungan serta memastikan bahwa area hijau tetap terjaga.

Bukan di Kawasan Hutan Perhutani

Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Lembang, Cucu Supriatna, juga telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, ia memastikan bahwa proyek Eiger Camp berada di luar kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani.

“Dari hasil pengecekan kami, lokasi proyek ini tidak masuk dalam kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani. Artinya, secara legalitas tidak ada pelanggaran terhadap regulasi kehutanan,” kata Cucu.

Selain memastikan aspek legalitas, pihak pengelola juga berencana mengintegrasikan kawasan Eiger Camp dengan aktivitas ekowisata dan edukasi alam. Konsep ini bertujuan untuk menarik wisatawan yang ingin menikmati pengalaman berkemah yang nyaman sekaligus tetap dekat dengan alam.

Dengan adanya klarifikasi ini, pihak terkait berharap masyarakat dapat memahami bahwa pembangunan Eiger Camp telah melalui proses perizinan yang sah dan tidak melanggar aturan lingkungan. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pariwisata serta ekonomi lokal tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem sekitar.

Manfaat Ekonomi dan Pariwisata

Sebagai salah satu destinasi wisata alam yang sedang dikembangkan, Eiger Camp diproyeksikan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Kehadiran kawasan wisata ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, mulai dari tenaga konstruksi hingga pengelola wisata dan pelaku UMKM.