Selain rute, komunikasi publik juga menjadi perhatian utama. Menurut Farhan, komunikasi kepada warga yang terdampak, pengguna jalan, hingga peserta lari harus ditingkatkan.
“Komunikasi publik ini penting. Semua orang harus merasa terlibat, bukan cuma yang lari,” ujarnya.
Ke depan, Pemkot akan mendorong penggunaan metode below the line.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan social media. Harus ada pendekatan berbasis analitik agar tahu kapan dan di mana masyarakat butuh informasi,” tegasnya.
Dengan memperkuat komunikasi dan pengelolaan rute, Farhan berharap event ini tidak hanya dirasakan oleh peserta, tetapi juga warga kota sebagai bagian dari kegiatan yang tertib dan menyenangkan.
“Saya tidak hanya memikirkan kenyamanan pelari, tapi juga pengemudi mobil yang harus berbagi jalan,” ujarnya. **