JURNALINDONESIAUPDATE – Pemerintah menempatkan penyuluh keluarga berencana (KB) sebagai elemen vital dalam mengawal enam program prioritas nasional yang menjadi fokus Kabinet Prabowo-Gibran.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyatakan bahwa 18 ribu penyuluh KB dan petugas lapangan siap menjadi garda terdepan di tengah masyarakat.
Hal ini ditegaskan Isyana saat membuka Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Penyuluh KB (Mukernas IPeKB) di Bandung, Senin (28/7). Ia menyoroti pentingnya peran PKB dan PLKB sebagai penggerak sosial yang bekerja dalam senyap namun berdampak besar bagi bangsa.
“IPeKB kini sudah 18 tahun. Ini bukan usia muda lagi. Artinya, pengabdiannya sudah dewasa dan matang. Pelayanan kepada keluarga Indonesia pun harus semakin berkualitas,” ujar Isyana di hadapan seluruh DPD IPeKB dari seluruh provinsi.
Ia menyebut penyuluh KB bukan hanya pembawa informasi, tetapi juga penjaga nilai kebangsaan yang ditanamkan sejak dari keluarga. “Tidak ada SDM tangguh tanpa keluarga tangguh, dan itu dimulai dari kehadiran penyuluh yang mengedukasi masyarakat,” lanjutnya.
Pilar Strategis Pemerintah
Isyana menyebut penyuluh KB sebagai pilar strategis kementerian yang bertugas menjalankan amanat Presiden, khususnya dalam Program Bangga Kencana dan enam prioritas nasional: Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, serta Perumahan Terjangkau.
“Setiap program prioritas Presiden butuh eksekutor di lapangan. Itulah tugas penyuluh KB, termasuk mendampingi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dalam program MBG,” jelasnya.






