Bandung Bebas Sampah! 136 Titik Penumpukan Sampah di Tertangani

JURNALINDONESIAUPDATE – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa meskipun persoalan sampah kini tidak lagi menempati peringkat pertama masalah utama di Kota Bandung, isu ini tetap menjadi fokus penanganan serius Pemerintah Kota.

Saat ini, tantangan utama yang dihadapi Bandung meliputi kemacetan, pengangguran, serta pengolahan sampah.

“Dulu masalah nomor satu di Bandung adalah sampah. Sekarang turun ke peringkat tiga, tapi tetap menjadi prioritas. Saat ini masalah utama meliputi kemacetan, pengangguran, dan pengolahan sampah,” ujar Erwin di Balai Kota Bandung, Senin, 25 Agustus 2025.

Menurut data Pemkot Bandung, volume sampah yang dihasilkan warga mencapai 1.496,3 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 ton masih dibuang ke TPA Sarimukti, sementara 496,3 ton sudah diolah melalui berbagai metode. Di antaranya:
* Insinerator (teknologi Motah yang mampu mengolah 8–16 ton sampah per hari),
* Kawasan Bebas Sampah (KBS),
* Bank Sampah,
* Program Reduce to Fertilizer (RTF) di sejumlah RW,
* Budidaya Maggot, dan
* Pengomposan mandiri.

“Alhamdulillah, 136 titik penumpukan sampah di Bandung sudah tuntas ditangani. Kini fokusnya tinggal mengoptimalkan pengolahan di TPS,” jelas Erwin.

Pemkot Bandung menjalankan strategi tiga tahap dalam pengelolaan sampah, yaitu:
1. Penanganan: memastikan sampah tidak lagi menumpuk di jalanan.
2. Pemulihan: memulihkan kondisi lingkungan di sekitar TPS.
3. Penormalan: menjaga keberlanjutan sistem pengelolaan sampah agar tidak terjadi krisis kembali.