AS Tingkatkan Keamanan Setelah Serangan Mematikan di New Orleans

JURNALINDONESIAUPDATE.COM – Serangan mematikan di kawasan French Quarter, New Orleans, Rabu (1/1) pagi, menggemparkan Amerika Serikat. Sebuah truk yang diduga dikendarai oleh Shamsud-Din Jabbar, warga negara AS berusia 42 tahun dan veteran militer, menabrak kerumunan perayaan Tahun Baru sekitar pukul 3.15 pagi waktu setempat. Insiden ini menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.

FBI segera mengidentifikasi tersangka dan memulai investigasi menyeluruh. Peninjauan awal terhadap latar belakang tersangka tidak menemukan keterkaitan langsung dengan kelompok radikal atau jaringan di Kota New York.

Di Houston, FBI bersama Kantor Sheriff Harris County melancarkan operasi besar-besaran di sebuah lokasi yang telah mendapat persetujuan pengadilan. Tim SWAT, Negosiator Krisis, dan Teknisi Bom dikerahkan untuk memastikan keamanan publik. Selain itu, pembatasan penerbangan sementara diberlakukan di area tertentu.

Sementara itu, Gubernur New York Kathy Hochul menegaskan komitmennya terhadap upaya kontra-terorisme. Pemerintah New York mengalokasikan tambahan dana sebesar 10 juta dolar AS (sekitar Rp16,2 miliar) untuk memperkuat kemampuan tanggap darurat negara bagian dan lokal.

“Kami telah menambahkan staf baru, alat intelijen, dan sumber daya lainnya ke Kantor Kontra-Terorisme NYSP dan DHSES,” ujar Hochul.

Di Kota New York, Wali Kota Eric Adams memastikan komunikasi intensif dengan Komisaris NYPD Jessica Tisch untuk mengantisipasi potensi ancaman.

“Kami meningkatkan kehadiran NYPD di lokasi-lokasi seperti Trump Tower dan Times Square. Ini adalah langkah pencegahan untuk menjaga keamanan warga,” kata Adams melalui platform X.