JURNALINDONESIAUPDATE – PT Railink terus membuktikan dedikasinya dalam memperluas akses transportasi publik di Sumatera Utara. Salah satu wujud nyata komitmen itu hadir melalui pengelolaan Stasiun Kuala Bingai, yang kini menjadi pusat aktivitas transportasi dan penggerak ekonomi warga Langkat.
Berada di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, stasiun ini kini berperan besar dalam menghubungkan masyarakat ke pusat Kota Medan hingga Bandara Kualanamu. Jalur ini penting bagi masyarakat yang bekerja, berdagang, atau memiliki aktivitas rutin di kawasan perkotaan.
Dikelola langsung oleh PT Railink dan termasuk dalam Divre I Sumatera Utara dan Aceh, Stasiun Kuala Bingai merupakan satu-satunya titik aktif di jalur reaktivasi Besitang–Binjai. Aksesnya yang mudah dan tarifnya yang terjangkau menjadikannya solusi ideal untuk mobilitas masyarakat kelas pekerja.
Selama periode Januari–Mei 2025, jumlah penumpang yang tercatat mencapai 37.561 orang, menunjukkan betapa vitalnya fungsi stasiun ini. Dengan tarif hanya Rp7.000 per perjalanan, warga bisa menempuh jarak puluhan kilometer dengan efisien dan nyaman.
Kereta Sri Lelawangsa yang melayani relasi Kuala Bingai–Medan dijadwalkan berangkat pagi dan sore hari. Formasinya terdiri dari lokomotif, enam gerbong kelas ekonomi, dan satu kereta pembangkit, yang mampu menampung hingga 480 penumpang.
Manager Komunikasi PT Railink, Ayep Hanapi, menegaskan bahwa kehadiran stasiun ini bukan hanya soal transportasi, tetapi juga bentuk nyata kontribusi terhadap pemerataan ekonomi. “Dengan fasilitas yang lengkap dan tarif yang terjangkau, kami ingin mempermudah warga menjangkau pusat ekonomi dan layanan publik lainnya,” ujarnya.